Investasi telah menjadi topik yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan anak muda dan generasi milenial. Di balik semua potensi keuntungan yang menggiurkan, investasi juga memiliki risiko yang tinggi terutama bagi pemula yang belum memiliki pengetahuan dan strategi yang cukup.
Tidak sedikit yang mengalami kerugian bahkan sampai trauma karena salah langkah dalam berinvestasi. Artikel ini akan membahas alasan umum mengapa pemula sering gagal dalam investasi serta bagaimana mengelola manajemen investasi yang baik dan benar.
Kenapa Pemula Sering Gagal dalam Investasi?
1. Minim Pengetahuan Dasar
Salah satu penyebab utama kegagalan dalam investasi adalah kurangnya pemahaman mengenai dunia investasi itu sendiri. Banyak pemula langsung terjun ke pasar saham, kripto, atau produk lainnya hanya karena ikut-ikutan tren atau melihat orang lain sukses. Tanpa pengetahuan dasar seperti risiko, return, waktu investasi, dan jenis-jenis aset, pemula menjadi sangat rentan terhadap kerugian.
2. Tergiur Keuntungan Cepat
Banyak pemula memiliki ekspektasi yang tidak realistis, seperti ingin cepat kaya dari investasi dalam waktu singkat. Mereka cenderung memilih instrumen berisiko tinggi tanpa memahami konsekuensinya. Padahal, investasi sejati lebih mengutamakan pertumbuhan jangka panjang dibanding keuntungan instan.
3. Tidak Punya Tujuan Keuangan yang Jelas
Investasi yang baik seharusnya didasari oleh tujuan keuangan yang jelas: apakah untuk dana pendidikan, dana pensiun, beli rumah, atau liburan. Tanpa tujuan yang pasti, pemula cenderung salah memilih produk investasi dan mudah tergoda untuk mencairkan dana sebelum waktunya.
4.Tidak Menerapkan Manajemen Risiko
Banyak pemula hanya fokus pada potensi keuntungan tanpa memperhitungkan risiko. Mereka bahkan menaruh seluruh dana di satu instrumen saja—misalnya semua di saham atau kripto. Ini sangat berbahaya, karena jika nilai aset itu turun, kerugiannya pun total.
5. Emosional dan Tidak Disiplin
Pasar keuangan sangat fluktuatif. Ketika nilai investasi turun, banyak pemula yang panik dan menjual asetnya dalam kondisi rugi. Sebaliknya, ketika pasar naik, mereka tergesa-gesa membeli tanpa analisis. Sikap emosional ini sangat merugikan jika tidak dikendalikan.
https://www.manulife.co.id/id/artikel/cara-investasi-bagi-anak-muda-dalam-5-langkah-mudah.html
Cara Mengelola Investasi dengan Manajemen yang Baik dan Benar
Untuk bisa sukses dalam dunia investasi, tidak cukup hanya bermodal uang. Dibutuhkan strategi dan pengelolaan yang matang. Berikut ini beberapa prinsip manajemen investasi yang baik:
1. Tentukan Tujuan Investasi
Tujuan akan menentukan jenis investasi yang tepat. Jika tujuan jangka panjang seperti dana pensiun, kamu bisa memilih instrumen berisiko menengah hingga tinggi seperti saham atau reksa dana saham. Namun, jika untuk tujuan jangka pendek, lebih aman memilih instrumen berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang atau deposito.
2. Tingkatkan Literasi Keuangan
Literasi keuangan adalah pondasi utama. Luangkan waktu untuk belajar tentang dasar-dasar investasi. Ikuti webinar, baca buku, atau tonton konten edukatif di YouTube. Semakin kamu paham, semakin kecil kemungkinan kamu akan terseret investasi bodong.
3. Mulai dari Kecil dan Konsisten
Investasi tidak harus langsung dengan modal besar. Mulailah dari kecil, misalnya Rp100.000 per bulan ke reksa dana. Yang penting adalah konsistensi. Investasi berkala juga dapat mengurangi risiko fluktuasi pasar.
4. Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh semua uang di satu jenis aset. Campurkan antara saham, reksa dana, emas, dan instrumen lain. Diversifikasi dapat melindungi kamu dari kerugian besar jika salah satu aset performanya buruk.
5.Kendalikan Emosi
Emosi adalah musuh terbesar investor. Pasar akan selalu naik turun. Fokuslah pada tujuan jangka panjang dan jangan terjebak euforia atau kepanikan sesaat.
6. Lakukan Evaluasi Berkala
Evaluasi portofolio minimal setiap 3–6 bulan. Apakah komposisinya masih sesuai tujuan? Apakah ada aset yang perlu ditambah atau dikurangi? Evaluasi membantu kamu tetap berada di jalur yang benar.
7. Waspadai Penipuan Investasi
Jika ada tawaran investasi dengan keuntungan besar dan tanpa risiko, maka itu patut dicurigai. Cek legalitas platform investasi di situs resmi OJK atau BEI. Gunakan aplikasi investasi resmi yang diawasi oleh regulator.
https://simpleklin.com/cara-merancang-investasi-dengan-modal-rp100-ribu/
Sosok Sukses dalam Investasi
Warren Buffett
Investor legendaris ini memulai investasi sejak remaja dan menganut prinsip investasi jangka panjang. Ia tidak pernah tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dan percaya bahwa kesabaran adalah kunci kesuksesan dalam investasi.
Raditya Dika
Seorang komika dan penulis yang kemudian menjadi investor aktif. Ia sering membagikan pengalamannya dalam berinvestasi di saham dan reksa dana melalui media sosial dan buku. Raditya menekankan pentingnya belajar sebelum berinvestasi.
Andika Diskartes
Finfluencer asal Indonesia ini banyak memberi edukasi tentang investasi yang realistis dan bertanggung jawab. Ia sering mengingatkan bahwa tidak ada kekayaan yang instan tanpa ilmu.
Gagal investasi bukan akhir segalanya, justru bisa menjadi pelajaran berharga jika kita reflektif dan mau memperbaiki kesalahan. Kunci utama manajemen investasi yang baik adalah:
* Menentukan tujuan yang jelas
* Meningkatkan literasi keuangan
* Disiplin dan konsisten
* Diversifikasi aset
* Evaluasi berkala
* Menghindari penipuan dan investasi bodong
Dengan strategi yang tepat, bahkan pemula pun bisa menjadi investor sukses di masa depan. Yang penting bukan seberapa besar modalmu saat ini, tapi seberapa besar kemauanmu untuk belajar dan bertumbuh.